PEMERINTAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

Medio April 2024, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Petani Di Sulteng Mengalami Kenaikan.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu– Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) bersama Tim Pendamping RPJPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 2 April 2024.

Diskusi yang dipimpin langsung Kepala Dinas, Nelson Metubun itu bertujuan untuk menyusun rencana program dan kegiatan sektor pertanian sebagai proyeksi RPJPD Tahun 2025-2045.

Dalam RPJPD sebagai dokumen perencanaan dan capaian sektor pertanian itu, memuat arah kebijakan dan strategi guna mewujudkan proyeksi sektor pertanian di Sulawesi Tengah.

“Arah capaian sektor Pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan kapasitas produksi tanaman pangan dan hortikultura”, jelas Nelson.

Lanjut Nelson mengatakan, dalam diskusi juga membahas penguatan peran UPT sebagai lembaga teknis yang melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi, sehingga berimplikasi pada kesejahteraan petani.

Dalam kesempatan tersebut, Nelson melaporkan pula hasil awal kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang dilaksanakan untuk kegiatan Pemberdayaan Petani Miskin Ekstrim (P3KE) dibeberapa Kabupaten, memperlihatkan pengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan bagi petani sebagai sasaran penerima.

Selain memberikan evaluasi, Tim Pendamping Pemprov Sulteng yang dipimpin Arifuddin Bidin, turut menyampaikan apresiasi terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas TPH.

Sementara itu, berdasarkan Rilis Berita BPS Provinsi Sulawesi Tengah Periode April 2024 pada sektor TPH menunjukkan angka keberhasilan sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk Nilai Tukar Petani (NTP) naik menjadi 3,20 persen dari yang semula sebesar 119,13 persen menjadi 122,94 persen. Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) mengalami kenaikan ke angka 3,59 persen dari  semula sebesar 120,60 pereen menjadi 124,93 persen.

Adapun Sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan pada laporan periode ini, diakibatkan situasi iklim yang berubah-ubah (unpredictible). Selain faktor cuaca, kekurangan pupuk pada pertanaman awal tahun dan serangan hama penyakit pada beberapa sentra juga turut mempengaruhi.

Untuk Sub Sektor Hortikultura dalam rilis berita BPS dilaporkan mengalami kenaikan yg sangat signifikan berkat buah durian.

“Untuk Sub Sektor Hortikultura pada periode ini mengalami peningkatan yang sangat baik, lebih dipengaruhi produksi buah durian. Hal ini juga mempengaruhi nilai ekspor hasil-hasil Pertanian Sulawesi Tengah”, jelas Nelson.

Sumber : PPID Pelaksana Dinas TPH Provinsi Sulteng dan dipublis oleh PPID Utama selaku Humas Pemprov. Sulteng/Dinas Kominfo Santik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *