Palu, Sulawesi Tengah – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar workshop riset dalam rangkaian acara Brida Innovation Week 2024. Bertempat, di Sriti Convention Hall. Jum’at, (22/11/2024).
Kepala Bidang Riset dan Inovasi Brida Sulteng, Hasim R. menyampaikan, kegiatan ini merupakan turunan inovasi dari program Tetra Pandu yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng dan berfokus pada peningkatan ketahanan pangan di wilayah-wilayah yang menghadapi tantangan dalam penyediaan pangan.
“Workshop ini bertujuan untuk mengungkap profil desa-desa rawan pangan dan mencari solusi melalui penerapan inovasi ‘Brida Pakaopumo Ranga”, ungkap Hasim R.
Workshop riset ini memperkenalkan dan mengekspos desa-desa yang memiliki tingkat kerawanan pangan yang tinggi, di seperti: Desa Bainaa Barat, Kabupaten Parigi Moutong, Kelurahan Watusampu, Kota Palu dan Desa Ongulara, Kabupaten Donggala.
Inovasi Brida Pakaopumo Ranga diharapkan dapat memberikan solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah-wilayah tersebut, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam proses riset dan pengembangan.
Pakaopumo Ranga merupakan sebuah program yang mengintegrasikan riset dan inovasi, dalam rangka pemanfaatan potensi lokal serta penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi kerawanan pangan.
Kegiatan ini, membuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat, untuk menciptakan solusi dalam mengatasi permasalahan pangan di desa-desa rawan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menggali lebih dalam potensi dan tantangan yang dihadapi oleh desa-desa tersebut melalui diskusi secara mendalam, baik dari sistem pemerintahan maupun berdasarkan kajian akademik dari akademisi yang hadir.
Kepala Bidang Riset dan Inovasi Brida Sulteng, Hasim R. berharap inovasi Brida Pakaopumo Ranga dapat mempercepat pencapaian ketahanan pangan di wilayah rawan pangan dengan cara yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat setempat.
Sumber : PPID Pelaksana/BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah