Inflasi Sulteng Juli 2025 Capai 3,69 Persen, Komoditas Pangan Jadi Penyumbang Utama

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu– Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, menghadiri acara rilis Berita Resmi Statistik (BRS) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (1/8/2025), bertempat di Ruang Video Conference BPS Sulteng.

Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Bank Indonesia, Bappeda, Diskominfosantik, OJK, Ditjen Perbendaharaan, serta instansi teknis lainnya.

Dalam pemaparannya, Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron J. Musa, mengungkapkan bahwa tingkat inflasi bulan Juli 2025 (year-on-year) di Sulawesi Tengah tercatat sebesar 3,69 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,97.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tolitoli sebesar 5,98 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Palu sebesar 2,87 persen,” ujar Imron.

Inflasi bulan ke bulan (month-to-month) sebesar 0,96 persen, dan inflasi tahun kalender (year-to-date) sebesar 3,56 persen. Penyumbang utama inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,89 persen.

Komoditas penyumbang inflasi m-to-m di antaranya: tomat, beras, cabai rawit, bawang merah, ikan selar, jagung manis, dan bensin.

Sementara itu, penyumbang inflasi y-on-y berasal dari tiga kelompok utama ; Makanan, minuman, dan tembakau (2,44 persen), dengan komoditas utama beras, tomat, dan cabai rawit. Perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,62 persen), seperti emas perhiasan, pasta gigi, dan hand body lotion. Penyedia makanan dan minuman/restoran (0,21 persen), dengan komoditas seperti ikan goreng dan bakso siap santap.

BPS juga mencatat penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tengah pada Juli 2025 sebesar 3,65 persen, menjadi 111,11. Penurunan ini dipicu oleh turunnya indeks harga yang diterima petani dan naiknya harga yang dibayar. Sub sektor hortikultura mencatat NTP tertinggi, sementara perikanan terendah.

Ekspor Juni 2025 tercatat sebesar USD 1.750,61 juta, turun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, neraca perdagangan tetap surplus sebesar USD 669,17 juta karena impor mencapai USD 1.119,84 juta.

Sementara itu, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) asal dan tujuan Sulteng masing-masing naik lebih dari 34 persen dibandingkan Juni 2024. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang juga meningkat menjadi 50,81 persen, dengan rata-rata lama menginap 1,66 hari.

Pada sektor transportasi, jumlah penumpang angkutan udara di Sulteng pada Juni 2025 mencapai 100.906 orang, naik 9,62 persen dibanding bulan sebelumnya. Volume barang yang dibongkar dan dimuat melalui udara dan laut juga mengalami kenaikan.

Dalam sambutannya, Asisten II Gubernur, Rudi Dewanto, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk lebih proaktif mengawal stabilitas harga, khususnya pada komoditas penyumbang inflasi.

“Kami berharap semua pihak terus memperkuat kolaborasi dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok,” tegasnya.

 

Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *