Palu, Sulawesi Tengah. Gubernur H. Rusdy Mastura diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, SE., MM mengikuti Seminar Digitalisasi UMKM Perempuan dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi.
Kegiatan seminar dilaksanakan secara Virtual melalui Via Zoom Meeting, bertempat diruang kerja Asisten II Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Kamis, (17/2/2022)
Seminar tersebut mengangkat tema “Digitalisasi UMKM Perempuan dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi, Harapan dan Tantangan.”
Dalam laporanya, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah menyampaikan Dimasa pandemi, para pelaku usaha ultra mikro yang terkendala dengan pemasaran, PIP secara aktif melakukan pelatihan, pendampingan dan pemasaran secara online dan bekerja sama dengan berbagai lembaga.
Lanjut, di tahun 2021, realisasi pembiayaan mencapai 1,9 Juta dari target 1,8 Juta atau mencapai 109 % dari target dengan nilai penyaluran mencapai 7,3 Triliun.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan yang sudah memberikan kesempatan dan dukungan kepada PIP serta penyalur yang sudah mensuport kegiatan.” Ucap Ririn diawal laporanya
Beliau juga menjelaskan adapun materi dan narasumber pada acara seminar, yaitu ; materi pertama, pemberdayaan perempuan melalui digitalisasi yang akan disampaikan oleh Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Keuangan Bidang Komunkasi Strategis dan materi kedua, peluang dan tantangan digitalisasi UMKM perempuan oleh Neneng Goenadi selaku Country Managing Director Grab Indonesia dan materi ketiga, karakter usaha mikro dan pemberdayaan perempuan oleh Arnes Arianti.
Secara akumulasi, sejak tahun 2017-2021, pembiayaan ini telah disalurkan kepada 5,4 Juta pelaku usaha ultra mikro dengan nilai penyaluran mencapai 18,8 Triliun dan secara geografis pembiayaan ini telah menjangkau 500 Kabupaten/Kota dari 514 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi di Indonesia.
Pencapaian tersebut dapat diraih dari berbagai strategi yakni, mengoptimalkan perguliran dana pembiayaan yang mencapai 2,2 kali dari dana pengelolaan yang bersumber dari APBN serta menambah penyalur melalui LKPP non afiliasi pemerintah dan ditahun 2021 menambah 8 penyalur baru, hal demikian akan terus dilanjutkan ditahun 2022.
Sementara, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementrian Keuangan Hadiyanto juga menyampaikan bahwa kegiatan ini selenggarakan sebagai bagian dari ajang koordinasi dan sharing bagi pemangku kepentingan dalam melibatkan kontribusi perempuan.
Lanjut, Pembiayaan ultra mikro merupakan pembiayaan sebuah program pemberdayaan UMKM yang telah di inisiasi oleh Dirjen Perbendaharaan Kementrian Keuangan sejak tahun 2017.
Lahirnya pembiayaan ini dilatarbelakangi kondisi dimana sebanyak 40 juta pelaku usaha mikro yang masih belum dapat mengakses kredit komersil, sehingga banyak pelaku usaha mikro yang menjadi korban rentenir dan juga lembaga kredit formal.
“Pembiayaan ini hadir sebagai solusi untuk memberikan alternatif akses pembiayaan untuk usaha dan penyaluranya.” Terang Hadiyanto
Turut hadir : Wakil Menteri Keuangan, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Sekretaris Kementrian Koprasi Dan UKM, Sekretaris Dirjen Perbendaharaan, Direktur Sistem Manajemen Investasi Dirjen Perbendaharaan, Dirut Pusat Investasi Pemerintah dan Narasumber.
Sumber : Humas DKIPS Provinsi Sulteng.