Wakil Gubernur Sulteng Dampingi Menteri Kebudayaan Kunjungi Negri 1000 Megalitik Lembah Behoa

Facebook
Twitter
LinkedIn

Poso-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, mendampingi Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, beserta rombongan dalam kunjungan kerja ke Kawasan Cagar Budaya Lore Lindu, tepatnya di Lembah Behoa, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Senin (29/12/2025).

Setibanya di kawasan megalitik, rombongan Menteri Kebudayaan disambut dengan prosesi adat Pepomahile, yakni pemasangan Siga, serta pengalungan Saliawa sebagai bentuk penghormatan adat masyarakat setempat. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan cenderamata berupa buku 1.000 Megalit, miniatur patung megalitik Palindo, serta miniatur rumah adat Tambi yang terbuat dari kayu eboni, kayu khas Kabupaten Poso.

Kunjungan kerja ini dirangkaikan dengan peninjauan sejumlah situs penting, antara lain Megalit Tadulako, Megalit Pokekea, serta Rumah Adat Tradisional Tambi. Rombongan juga melakukan penanaman pohon durian di kawasan Situs Tadulako sebagai simbol komitmen pelestarian lingkungan dan warisan budaya.

 

Kawasan Megalitik Lore Lindu memiliki nilai penting sebagai cagar budaya dunia yang menyimpan jejak peradaban masa lalu. Situs ini menjadi bukti sejarah panjang kehidupan manusia purba yang berkembang di wilayah Sulawesi Tengah.

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan RI menyampaikan apresiasinya atas kekayaan budaya yang dimiliki Kawasan Megalitik Lore Lindu. Ia menilai kawasan ini memiliki daya tarik luar biasa dan berpotensi besar dikenal sebagai destinasi wisata budaya kelas dunia.

 

“Situs ini harus kita lindungi bersama sebagai wisata budaya yang memiliki tantangan, seperti vandalisme dan pengaruh cuaca yang menyebabkan pelapukan. Harapannya, kawasan ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di tingkat dunia, sehingga peradaban masa lalu dapat terus diungkap dan dipelajari,” ujar Menteri Kebudayaan.

 

Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan berharap dilakukan pemasangan pembatas untuk mengamankan area situs cagar budaya dari potensi kerusakan. Selain itu, upaya konservasi preventif juga perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap pelapukan pada tinggalan megalitik yang diperkirakan telah berusia sekitar 2.000 tahun.

 

Salah satu megalit yang menjadi perhatian utama adalah Megalit Tadulako, yang dikenal dalam sejarah lokal sebagai simbol panglima perang. Sementara itu, Megalit Pokekea menggambarkan keberadaan kalamba (tempayan batu besar) diyakini sebagai wadah kubur (sarkofagus) kolektif atau tempat penyimpanan air untuk ritua.

 

Selain memiliki nilai arkeologis yang tinggi, Kawasan Megalitik Lore Lindu juga menjadi destinasi unggulan pariwisata budaya Sulawesi Tengah yang berpeluang besar dikenal di tingkat nasional hingga internasional.

 

Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Direktur Jenderal Pelestarian dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Rachmanda Primayudha, Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Kebudayaan Wawan Yogaswara, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Andi Kamal Lembah, Dinas Kebudayaan Kabupaten Poso, serta perwakilan lembaga adat Lembah Behoa.

Sumber : Biro Administrasi Pimpinan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *