Rural ICT Camp 2024 Fokus pada Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim

Facebook
Twitter
LinkedIn

Jawa Barat – Para pegiat Teknologi Informasi Komunikasi dari 10 Provinsi hadir di Rural ICT Camp 2024 yang dilaksanakan di Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Senin, (7/10/2024)

Acara yang berlangsung hingga 11 Oktober ini resmi dibuka pada Senin, 7 Oktober 2024 yang dilaksanakan secara kolaboratif antara Digital Access Programme (DAP) dan Common Room Networks Foundation.

Mengusung tema Konektivitas Pedesaan & Ketahanan Iklim, ICT Camp bertujuan memperkuat konektivitas di wilayah pedesaan melalui keterampilan teknis dan literasi digital, sebagai bentuk dukungan pada transformasi digital di Indonesia.

Sebanyak 11 kelompok Sekolah Internet Komunitas (SIK) masing-masing diwakili 3 (tiga) Orang dari 10 Provinsi yang hadir, termasuk perwakilan dari Desa Toro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dilaporkan kegiatan ini dihadiri pejabat dari kementerian diantaranya Kementerian Komunikasi Informatika, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan serta beberapa Kepala Dinas Kominfo Provinsi.

Kadis Kominfosantik Prov. Sulteng bersama Amanda, Direktur Digital Access Programe.

Selain dari Kementerian kegiatan ini juga dihadiri beberapa perwakilan pegiat TIK dari Philipina dan beberapa perwakilan negara lainnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Sudaryano Lamangkona yang hadir dalam kegiatan ini, diberikan kesempatan sebagai salah satu nara sumber untuk memberikan penjelasan terkait dengan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan akses digital di Sulawesi Tengah.

 

Isu terkini dalam akses digital adalah memperkecil kesenjangan digital diwilayah pedesaan serta membangun keseimbangan dan ketahanan iklim ditengah majunya teknologi Informasi komunikasi.

“Perlu upaya-upaya kolaboratif antara semua pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan, dalam membangun strategi ekosistem digital berbasis komunitas desa, untuk memperkecil kesenjangan digital diwilayah pedesaan”, ujar Sudaryano.

Dalam paparannya, Sudaryano menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam membangun akses informasi dan komunikasi adalah kondisi geografis dan ketersediaan infrastruktur jaringan internet yang belum menjangkau dihampir sebagian besar wilayah di Sulawesi Tengah.

Selain itu, aspek kebijakan yang perlu diperkuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, terkait dengan pembangunan infrastruktur internet serta pemberdayaan masyarakat pada sektor digital untuk meningkatkan keterampilan, kecakapan, pengetahuan, kesadaran keamanan dan bersifat inklusif.

Selain beberapa dialog dan diskusi terkait isu-isu strategis digital, dalam kegiatan ini, DAP Global Learning Event akan melaksanakan pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara Komuntas digital sebagai peserta dari berbagai daerah dengan mitra internasional, termasuk Kedutaan Besar Inggris terkait pengetahuan mengenai pentingnya internet komunitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan iklim.

Sementara itu, Gustaff H. Iskandar, Direktur Common Room, mengatakan bahwa internet komunitas memainkan peran sentral dalam memperkuat konektivitas pedesaan.

“Dengan keterlibatan masyarakat, kita bisa memastikan pemanfaatan internet yang bermakna untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan iklim”, ujar Gustaf.

Untuk diketahui bahwa Rural ICT Camp telah berkembang dan bertransformasi menjadi forum internasional sejak pertama kali diselenggarakan di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, pada 2020 dan tahun ini kembali dilaksanakan di Sukabumi, Jawa Barat untuk terus menjaga mempertegas dan konsisten atas peran penting organisasi sipil terhadap pengembangan dan pembangunan teknologi informasi dalam memperkuat kedaulatan digital di wilayah pedesaan.

Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *