Palu – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang diwakili oleh Inspektur Jendral Kementrian Dalam Negeri (Irjen Kmendagri) Tomsi Tohir secara Virtual. Bertempat, di Ruang Asisten II Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Senin, (19/2/2024).
Rakor kali ini diselenggarakan untuk memantau kenaikan inflasi di tiap daerah pada minggu ketiga Februari 2024 dan juga upaya pemantauan pemerintah terhadap kenaikan harga terhadap bahan pokok menjelang bulan ramadhan.
Mengawali sambutannya, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan kepada seluruh kepala daerah dan pemegang kepentingan agar fokus dalam mengendalikan inflasi di daerah masing-masing.
“Keputusan itu nantinya kita sampaikan kepada pimpinan, untuk selanjutnya kita laksanakan”. Ucap Tohir.
Oleh karena itu, Irjen Mendagri menginstruksikan kepada seluruh daerah yang tingkat angka inflasinya tinggi, agar segera mengidentifikasi penyebab terjadinya kenaikan harga pada daerahnya masing-masing, sehingga angka inflasi dapat dikendalikan.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu ketiga Bulan Februari Tahun 2024, terjadi kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) secara nasional.
“Secara nasional, jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan IPH sampai dengan minggu ketiga Februari tahun 2024 terus naik dibandingkan pada minggu pertama dan minggu kedua Februari tahun 2024.”Jelas Pudji
Untuk itu, Pudji memberikan beberapa rekomendasi, diataranya ; pertama, IPH menjadi leading indikator yang dapat digunakan untuk melihat tren dan kecenderungan inflasi di bulan berjalan, khususnya pada 20 komoditas pangan yang dipantau.
Kedua, berdasarkan data SP2KP pada minggu ketiga Februari 2024, komoditas yang perlu diwaspadai adalah cabai merah, cabai rawit, beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam ras dan telur ayam ras.
Ketiga, berdasarkan pantauan harian komoditas cabai merah, cabai rawit, beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami peningkatan harga.
Keempat, kecepatan upaya pengendalian inflasi akan mempengaruhi laju perkembangan harga dan laju penambahan wilayah yang berpotensi menyumbang inflasi.
Kelima, perlu mewaspadai produksi beras Januari-April 2024 yang berpotensi jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Turut Hadir : Subbag Makro Mamun H, Kabid Keswan Kesmavet Disbunak Sulteng Dandy A, Staf TPH Sulteng Fitri dan perwakilan Perum Bulog Kanwil Sulteng.
Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.