Jadi Narasumber Program “Bilang”, Sudaryano : Desa Digital menjadi Desa Mandiri

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu- Ditengah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, di setiap lini terus didorong melakukan digitalisasi demi kemudahan akses bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telah banyak memberikan dampak positif kepada masyarakat dan ini menjadi salah satu dasar agar akses digital seluruh wilayah khususnya di Sulawesi Tengah bisa merata dan setara. 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona saat menjadi narasumber pada acara program Bicara Langsung (Bilang) yang di selenggarakan oleh Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sulawesi Tengah pada Rabu, (5/6/2024)

Adapun topik yang dibahas yakni, Membangun Kesetaraan Akses Digital di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam penuturannya, Sudaryano mengatakan, berbicara tentang akses digital di Provinsi Sulawesi Tengah, hal tersebut belum setara. Menurutnya, masih ada wilayah-wilayah masih Blankspot terutama desa-desa yang masuk dalam wilayah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) dan daerah perbatasan. Termasuk dibeberapa spot yang berada di Wilayah Kota Palu.

“Inilah yang menjadi kebijakan bapak Gubernur Rusdy Mastura untuk membangun Desa Digital atau Smart Village di Sulawesi Tengah”, ucap Kadis Kominfo Santik Sudaryano pada kesempatan itu

Sudaryano juga menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, Dinas Kominfosantik Provinsi Sulawesi Tengah, melakukan kolaborasi bersama Common Room Networks Foundation dan Komunitas Roa Jaga Roa Palu, mengimplementasikan Desa percontohan yakni Desa Toro yang terletak di Kabupaten Sigi. DIsamping melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen, juga membentuk Komunitas Sekolah Internet (SIK) sebagai organisasi masyarakat yang mengelola internet desa tersebut. Program ini dinilai cukup berhasil, karena SIK telah berhasil menjual voucher internet bagi warga desa dan kini menambah 3 Akses Point dari target 6 dusun yang ada di Desa Toro.

Pentingnya Smart Village, untuk mendorong masyarakat dapat mengkases informasi dan sebagai sarana untuk belajar dalam meningkatkan pengetahuan serta dapat digunakan sebagai sarana menjual produk-produk desa setempat secara online. Disamping itu, memudahkan pula Pemerintah Desa dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, sebagai bagian dari perwujudan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“Salah satunya, melalui tanda tangan elektronik. Sehingga kecepatan pelayanan kepada masyarakat bisa diwujudkan”, ujarnya

Melalui program Smart Village, Gubernur Rusdy Mastura telah menetapkan pembangunan 100 Desa Digital di Sulawesi Tengah, yang diharapkan dapat menjadi Desa Mandiri Digital, yang dikelola masyarakat dalam Sekolah Internet Komunitas, baik dari segi pemanfaatan, pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan peninjauan lapangan, untuk melihat keberhasilan masyarakat Desa Toro setelah mendapatkan pelatihan dari Common Room dan Roa Jaga Roa, untuk direplikasi pada Desa-desa yang lain”, tambah Sudaryano.

Selanjutnya, Hendrik selaku Koordinator Sekolah Internet Komunitas Toro juga menyampaikan, Desa Toro merupakan salah satu daerah yang sulit akan internet. Dimana masyarakat yang ada di Desa Toro harus keluar Desa agar mendapatkan jaringan internet.

Menurut Hendrik, pasca masukanya Common Room Networks Foundation dan Roa Jaga Roa, akses internet di Desa Toro sudah bisa di manfaatkan oleh masyarakat bahkan untuk berjualan.

“Secara Kewilayahan di Desa Toro terdapat enam dusun, dan untuk ketersediaan alat yang di sediakan masih satu dusun”, tambahnya.

Turut hadir, Relawan Roa Jaga Roa Nurdin L, Manager Program Common Room Networks Foundation Ressa Ria (secara Virtual) dan Hendrik selaku Koordinator Sekolah Internet Komunitas Toro (secara Virtual).

Sumber : PPID Utama Provinsi Sulawesi Tengah/Dinas Kominfo Santik Provinsi Sulteng

Narahubung : Ahyain (082251271042)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *