Haul Guru Tua di Morowali, Anwar Hafid Serukan Penguatan Pendidikan Alkhairat

Facebook
Twitter
LinkedIn

MOROWALI – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri langsung Haul ke-57 Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua di pelataran Masjid Nurul Imam, Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sabtu (26/4/2025). Kehadirannya bukan hanya sebagai Gubernur, tetapi juga sebagai Ketua Komda Alkhairat Kabupaten Morowali yang sejak lama terlibat aktif dalam tradisi haul ini.

Ketua Utama Alkhairat, Habib Alwi bin Saggaf Al-Jufri, memimpin langsung rombongan Pengurus Besar Alkhairat. Sejumlah Habib, Sayyidah, tokoh Alkhairat, serta jajaran pemerintah daerah ikut hadir, termasuk Bupati Morowali Iksan Baharuddin Abdul Rauf, Wakil Bupati Iriane Ilyas, dan Wakil Ketua DPRD Sulteng, Syarifudin Hafid. Mereka menyatu dalam semangat cinta dan penghormatan kepada Sang Guru Tua.

Dalam sambutannya, Anwar Hafid menegaskan bahwa kedatangannya bersifat pribadi. Ia ingin memastikan bahwa tradisi haul tetap hidup dan menjadi bukti nyata cinta masyarakat Morowali kepada Guru Tua. “Saya datang ke sini bukan sebagai pejabat pemerintah, tapi sebagai bagian dari keluarga besar Alkhairat. Saya dan Pak Bupati sudah sepakat, kalau saya datang ke Wosu, berarti saya tunduk pada aturan tuan rumah, dan Bupati adalah pemilik wilayah ini,” ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Anwar Hafid kemudian memuji antusiasme jamaah haul yang menurutnya terus bertambah setiap tahun. Dirinya mengatakan, tahun ini melihat jamaah haul jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, itu merupakan bukti cinta kepada Guru Tua. Semakin hari, cinta itu tumbuh dan mengakar kuat di masyarakat Morowali.

“Kalau kita cinta Guru Tua, kita tidak boleh cukup hanya hadir di haul, tapi juga harus menjalankan amanah beliau. Salah satu amanah besar itu adalah menjaga dan membesarkan Madrasah Diniyah Awaliyah. Ini titipan Guru Tua yang wajib kita pelihara,” ujarnya.

Anwar juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang diwariskan oleh Guru Tua melalui sistem pendidikan Alkhairat. “Guru Tua telah meletakkan fondasi utama pendidikan abad 21, yaitu karakter, kompetensi, dan wawasan. Itu semua dimulai dari madrasah-madrasah kecil yang kini berkembang di seluruh penjuru negeri,” jelasnya.

Ia pun memuji langkah Pemkab Morowali yang mulai memberi perhatian khusus terhadap lembaga-lembaga pendidikan Alkhairat di tingkat desa. “Saya dengar setiap desa di Morowali sudah mulai menyantuni MDA dan pondok pesantren. Tinggal bagaimana kita mendorong agar guru-guru MDA ini juga diangkat sebagai tenaga honor daerah,” pintanya kepada Bupati Morowali.

Gubernur yang juga pernah menjabat Bupati Morowali selama dua periode ini mengaku belum sempat mewujudkan pengangkatan guru-guru MDA saat ia masih menjabat di kabupaten. Karena itu, ia berharap langkah ini bisa menjadi sejarah baru di Morowali.

“Kalau ini bisa terjadi, saya yakin karamah Guru Tua akan makin nyata terasa di daerah ini,” katanya.

Menutup sambutannya, Anwar Hafid mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga warisan Guru Tua dan membuktikan cinta kepada beliau melalui penguatan pendidikan. “Cinta tanpa bukti itu gombal. Tapi kalau kita benar-benar cinta, kita harus ingat hari haul beliau, kita jalankan amanah beliau, dan kita bangun pendidikan yang diwariskannya,” tandasnya.

Sumber Rilis dan Foto : Tim Media AH

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *