Gubernur Rusdy Mastura Resmikan Nama Masjid Raya Baitul Khairaat Provinsi Sulteng

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu– Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, meresmikan nama Masjid Raya Baitul Khairaat Provinsi Sulawesi Tengah. Bertempat, di eks Masjid Agung Darussalam Palu, pada Jumat, (7/2/2025).  

Acara peresmian ini dihadiri oleh Unsur Forkompinda Pemprov. Sulteng, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemprov Sulteng, stakeholder, mitra kerja, panitia pembangunan masjid dan tokoh masyarakat.

Masjid Raya Baitul Khairaat yang terletak di jantung Kota Palu ini kini secara resmi membawa nama yang menggambarkan semangat kebersamaan, keberagaman, serta penghormatan terhadap nilai-nilai agama yang universal.

Nama “Baitul Khairaat” yang diambil dari bahasa Arab yang berarti “Rumah Kebaikan” ini diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan dan kedamaian bagi umat Islam dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi seluruh stakeholder, mitra kerja terkait, serta semua pihak yang turut mendukung, baik sejak perencanaan maupun hingga pelaksanaan pembangunan Masjid Raya provinsi Sulawesi Tengah.

Selain itu kata Gubernur, papan nama yang diresmikan hari ini adalah identitas yang mempertegas keberadaan masjid raya sebagai ikon religiusitas di Sulawesi Tengah.

Menurut Gubernur peresmian nama masjid ini merupakan langkah penting dalam upaya mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan memperkuat nilai-nilai kerukunan yang telah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat Sulawesi Tengah.

“Masjid Raya Baitul Khairaat diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua kalangan”, ujar Gubernur Rusdy Mastura dalam sambutanya

Beliau juga menekankan pentingnya masjid sebagai pusat ibadah dan pendidikan moral bagi generasi muda.

Dengan peresmian ini, Gubernur berharap Masjid Raya Baitul Khairaat dapat menjadi aset berharga bagi Provinsi Sulawesi Tengah, memberikan manfaat spiritual, sosial, dan budaya bagi seluruh masyarakat, serta memperkokoh tali persaudaraan antar sesama umat beragama.

Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah Andi Ruly Djanggola melaporkan bahwa pembangunan mesjid raya Provinsi Sulawesi Tengah merupakan harapan seluruh masyarakat Kota Palu setelah bencana gempa bumi tahun 2018.

“Saat ini, memasuki masa pelaksanaan bulan ke-17, minggu ke-69 dengan progres fisik mencapai 70 persen”, jelas Kadis Cikasda

Dijelaskannya juga, kegiatan tersebut diawali dengan pelaksanaan sayembara desain bangunan mesjid (2020), kemudian ditindaklanjuti dengan perancangan (2021), dan pembangunan fisik serta di tandatanganinya surat perjanjian (kontrak) pada 20 Oktober 2023.

Andi Ruly juga menuturkan bahwa bangunan ini ditopang oleh pondasi tiang pancang sebanyak 483 titik dan dasar pemilihan struktur adalah tahan gempa, aman bagi kesehatan, mudah didapatkan dan sesuai standar SNI.

Selain itu, ornamen fasad daun kelor yang mengelilingi masjid merupakan ornamen dominan dibawah kubah dome enamel serta jam raksasa dengan diameter 19,5 meter.

Interior mihrab mengusung konsep jumlah rukun sholat 5 (lima) waktu dan interior kubah mengusung konsep Asmaul Husna yang merupakan nama-nama baik Allah SWT.

Sumber : PPID Utama/Diskominfosantik Provinsi Sulteng/Humas Pemprov. Sulteng

Narahubung : 082251271042 (Ahyain)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *