Berita Resmi Statistik : Sulteng Alami Deflasi di Mei 2025, Nilai Tukar Petani dan Wisatawan Nusantara Meningkat

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu-Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, menghadiri kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Video Conference BPS Sulteng dan turut dihadiri oleh perwakilan dari Bappeda, Dinas Kominfosantik, Bank Indonesia, serta sejumlah instansi terkait lainnya. Senin, (2/6/2025)

Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron Taufik J. Musa, mengungkapkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah Mei 2025 mengalami deflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,28 persen. Inflasi year-on-year (y-on-y) tercatat 2,61 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 2,52 persen. Deflasi utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama karena turunnya harga ikan selar, bawang merah, dan ikan kembung.

Meski begitu, inflasi y-on-y masih ditopang oleh kenaikan harga cabai rawit, ikan cakalang, dan ikan layang. Kelompok perawatan pribadi, serta makanan dan minuman di restoran juga turut menyumbang inflasi.

Secara wilayah, Kota Palu mencatat deflasi tertinggi -0,56 persen, disusul Tolitoli -0,28 persen. Sementara itu, Luwuk mengalami inflasi tertinggi m-to-m sebesar 0,47 persen akibat naiknya harga cabai rawit dan kendaraan bermotor.

Kabar menggembirakan datang dari sektor pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) Mei 2025 meningkat 2,35 persen dibanding bulan sebelumnya, menunjukkan peningkatan daya beli dan kesejahteraan petani. Komoditas kelapa menjadi andalan ekspor dengan nilai kumulatif Januari–April 2025 mencapai US$ 25,73 juta.

Ekspor buah-buahan juga menunjukkan tren positif, dengan negara tujuan utama antara lain Thailand, Cina, Malaysia, Amerika Serikat, dan Vietnam. Tiongkok tercatat sebagai mitra dagang terbesar, menyumbang 38,01 persen dari total surplus perdagangan Sulteng, atau senilai US$ 1,19 miliar.

Jumlah wisatawan nusantara (Wisnus) mengalami lonjakan signifikan. Kunjungan dari kabupaten/kota naik 51,02 persen, dan perjalanan dalam provinsi meningkat 33,51 persen. Kota Palu menjadi penyumbang terbanyak perjalanan Wisnus, diikuti Morowali, Sigi, Parigi Moutong, dan Donggala.

Pada Maret 2025, tingkat hunian hotel berbintang mencapai 44,46 persen dengan 19.421 tamu. Transportasi udara juga tumbuh 19,13 persen menjadi 108.704 penumpang, disertai peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 16,31 persen. Di sektor transportasi laut, jumlah penumpang naik 20,66 persen menjadi 25.608 orang.

Menanggapi hal tersebut, Asisten II Rudi Dewanto menyampaikan optimismenya atas perkembangan ini. “Lonjakan di sektor pariwisata membuktikan bahwa geliat ekonomi Sulawesi Tengah semakin menjanjikan”, ujarnya

Ia berharap data statistik ini menjadi dasar kebijakan yang inklusif dan responsif terhadap dinamika ekonomi masyarakat.

Sumber rilis dan foto : PPID Utama / Humas Pemprov Sulteng.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *