Berani Menyala, Gubernur Anwar Hafid Resmikan Infrastuktur Ketenangalistrikan Perdana di Morowali

Facebook
Twitter
LinkedIn

MOROWALI – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid meneguhkan komitmennya menghadirkan listrik merata melalui program unggulan Berani Menyala, dengan meresmikan infrastruktur kelistrikan terbesar pertama di Kabupaten Morowali. Peresmian yang dipusatkan di Gardu Induk 150 kV Bungku itu menandai beroperasinya jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Tentena, jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Bungku, serta gardu induk di Kolonedale dan Bungku masing-masing berkapasitas 30 MVA, Selasa (19/8/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa pembangunan listrik adalah bagian dari perjuangannya sejak masih menjabat Bupati Morowali. Kini, sebagai Gubernur, ia memastikan mimpi lama itu terwujud untuk seluruh masyarakat. “Inilah wujud nyata program Berani Menyala. Listrik bukan sekadar cahaya, tapi sumber kehidupan, kemajuan, dan kemerdekaan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Anwar mengingatkan, saat dirinya mulai memimpin Morowali pada 2007, Bungku sebagai ibu kota kabupaten hanya merasakan listrik enam jam per malam. Dengan segala keterbatasan, ia berani mengambil langkah menggunakan APBD untuk membeli mesin diesel, membangun jaringan, bahkan menanggung biaya bahan bakar demi rakyat. “Mungkin hanya di Morowali PLN hampir seratus persen ditopang APBD. Tapi saya lakukan karena rakyat butuh terang,” kenangnya.

Puncak keberhasilannya saat itu adalah tercapainya listrik 24 jam pertama kali di Bungku pada 2010. Menurutnya, itu adalah tonggak sejarah yang membuka jalan bagi perkembangan Morowali. “Saya bahkan rela kebun sawit pribadi saya dilewati jaringan listrik agar proyek bisa jalan. Karena saya yakin, ketika rakyat terang, ekonomi akan ikut tumbuh,” kata Anwar.

Kini, dengan berdirinya gardu induk dan jaringan transmisi baru, Morowali tak lagi menghadapi keterbatasan listrik. Infrastruktur strategis ini akan menopang industri dan rumah tangga, serta memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Tengah yang 70 persennya bersumber dari energi terbarukan PLTA Poso.

Meski demikian, Gubernur Anwar Hafid menegaskan perjuangan belum selesai. Ia mengungkapkan masih ada 85 desa di Sulawesi Tengah yang belum teraliri listrik, termasuk 28 desa di Morowali yang sebagian besar berada di pulau-pulau. “Berani Menyala berarti kita tidak boleh membiarkan satu pun rakyat hidup dalam gelap. Ke depan, saya ingin pulau-pulau ini bisa memanfaatkan tenaga surya sehingga benar-benar mandiri energi,” tekadnya.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menegaskan bahwa PLN berkomitmen mendukung langkah Gubernur Anwar Hafid dalam mempercepat pemerataan listrik. “Tantangan PLN sangat besar, termasuk membangun tambahan jaringan dan gardu di Morowali dalam tiga tahun ke depan. Tetapi kami yakin, dengan dukungan penuh Bapak Gubernur dan seluruh pihak, target ini akan tercapai. PLN hadir bukan hanya untuk melayani industri, tapi juga untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Wisnu.

Peresmian ini semakin istimewa karena berlangsung hanya dua hari setelah perayaan HUT RI ke-80. Bagi Anwar Hafid, cahaya listrik di Morowali adalah simbol kemerdekaan yang nyata. “Saya sangat terharu, karena apa yang saya perjuangkan sejak menjadi bupati, hari ini bisa saya resmikan sebagai gubernur. Saya memulai, dan saya pula yang mengakhiri. Ini hadiah untuk rakyat,” pungkasnya.

Acara peresmian turut dihadiri Kepala Kejati Sulteng Rahmat, Bupati Morowali Iksan Baharudin, Wakil Bupati Irian Ilyas, Forkopimda Sulawesi Tengah dan Morowali, serta tokoh masyarakat setempat.

 

Sumber : Tim Media Berani

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *