Kolaborasi Brida Sulteng dan Fapetkan Untad, Gelar Seminar Awal Riset Pakan Hijauan Berkualitas untuk Rusa Timor

Facebook
Twitter
LinkedIn

Palu – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Tadulako gelar Seminar Awal Riset Introduksi Pakan Hijauan Rumput dengan legume tropik unggul dan aplikasinya pada rusa timor, untuk pengembangan dan pelestarian satwa liar di penangkaran. Jumat (26/09/2025).

Di buka secara langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah, Hasim R, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, serta pejabat lingkup Brida Sulteng.

Selain itu, kegiatan ini merupakan langkah awal kolaboratif dalam penyediaan pakan hijauan yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung konservasi dan budidaya rusa di Sulawesi Tengah.

Dalam paparan yang dijelaskan oleh, Muhammad Sadik Arifuddin, selaku tim peneliti pada riset ini menjelaskan, topik penelitian ini diangkat dengan pertimbangan bahwa saat ini populasi rusa timor merupakan salah satu hewan yang terancam punah keberadaannya.

Terdapat 5 spesies rusa yang hidup di wilayah Indonesia, yaitu rusa timor yang sebagian besar berada di daerah Sulawesi dan Indonesia timur pada umumnya, rusa sambar, rusa bawean, muntjac, dan juga rusa totol.

Masuk kedalam golongan hewan ruminansia, rusa memiliki beberapa keunggulan seperti reproduksi relatif baik, daya adaptasi tinggi, efisiensi dalam penggunaan pakan, berkhasiat sebagai obat tradisional, dan juga alternatif penyediaan sumber daging.

“Lokasi yang kami pilih untuk penelitian ini adalah Di Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowati. Dengan populasi rusa yang ada sekarang itu adalah kurang lebih 328 ekor, dengan luas penangkaran 25 Ha”, ujar Sadik.

Namun dari keunggulan yang dimilikinya, terdapat permasalahan pakan hijauan sebagai makanan utama bagi rusa tersebut, seperti kualitas hijauan rendah, ketersediaan hijauan tidak tercukupi.

Selain itu juga, daya tampung hijauan yang tidak seimbang dengan populasi rusa timor didalam penangkaran, serta Sebagian besar penyediaan pakan hijauan dipenuhi dari luar penangkaran.

“Melalui riset ini, kami mencoba memberikan solusi dalam rangka penyediaan pakan hijauan yang berkualitas dan berkelanjutan”, lanjutnya.

Tentunya, dengan pemberian pakanan hijau yang berkualitas, nantinya akan berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan dan populasi rusa secara optimal, efisien, dan produktif. Sehingga dapat berdampak pada pelestarian satwa liar.

Dalam pelaksanaanya khusus ditahun pertama, riset ini akan berfokus pada pengkajian pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan, produksi dan nilai nutrisi rumput unggul tropik, dan mengkaji pengaruh pertanaman campuran antara rumput Panicum sarmentosum dengan leguminosa herba terhadap pertumbuhan, produksi, dan nilai nutrisi rumput Panicum sarmentosum.

Sumber : PPID Brida Prov. Sulteng.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *