Palu, Sulawesi Tengah – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Kewaspadaan menggelar Forum Komunikasi Penanganan Konflik Daerah dengan tema “Peningkatan Kewaspadaan Dalam Upaya Pencegahan Potensi Konflik Sosial di Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024”. Bertempat, di Hotel Best Western Coco Palu. Senin, (11/11/2024)
Forum ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Prov. Sulteng Arfan dan dihadiri narasumber dari Kepala Satuan Tugas wilayah Densus 88/AT Polri Sulawesi Tengah, Kompol Sugiyanto, Direktur Libu Perempuan Rana Dewi, Kabid Perlindungan dan Hak Khusus Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulteng Diana Patalau, perwakilaan Pelajar SMA se-Kota Palu, Mahasiswa, Bakesbangpol Se-Sulawesi Tengah dan Instansi terkait.
Pada kesempatan itu, Kaban Kesbangpol Arfan dalam sambutan Gubernur mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban serta ketentraman di masyarakat guna terwujudnya stabilitas keamanan di daerah.
Arfan juga menjelaskan, kepala daerah mulai dari Gubernur Bupati dan Walikota telah melakukan upaya-upaya pencegahan dengan melibatkan TNI dan Polri serta instansi terkait dalam kegiatan yang telah dilaporkan melalui Sistem Informasi Penanganan Konflik Sosial (SIPKS) Dirjen Polpum Kemendagri RI.
Agenda tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap beberapa tindak kejahatan yang belakangan terjadi. Kejadian konflik sosial itu di antaranya kejadian klitih, narkoba, pemerkosaan maupun pembegalan yang pelakunya masih berstatus pelajar.
“Ini menjadi sebuah keprihatinan kita dari Bakesbangpol, untuk meningkatkan nilai-nilai moral kepada generasi kita dan masyarakat”, ujar Arfan
Dalam menangani persoalan keamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) seretak tahun 2024, Kaban Kesbangpol juga menghimbau agar seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Tengah mampu melakukan pengamanan di masing-masing daerah. hal ini dinilai sebagai salah satu upaya untuk menekan terjadinya konflik sosial di masyarakat.
Lebih jauh, Arfan juga berpesan kepada para pelajar agar tidak terkontaminasi dengan paham-paham radikal.
“Ternyata media sosial digital ini juga harus kita waspadai. Di satu sisi ada sisi positifnya, tetapi di satu sisi ada sisi negatifnya”, ujar Kaban Kesbangpol menutup sambutanya
Arfan berharap, seluruh para kepala instansi vertikal, kepala opd, asn, pengurus forum, mahasiswa, pelajar dan komponen masyarakat mampu menjaga wilayah masing-masing dan melakukan langkah cepat untuk menetralisasi agar potensi konflik tersebut tidak terjadi konflik kekerasan.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada nasasumber dan foto bersama.
Sumber : PPID Bakesbangpol Prov. Sulteng