Palu, Sulawesi Tengah. Gubernur H. Rusdy Mastura mengikuti Pertemuan Regional Sulawesi dan Kalimantan dalam rangka Pemerataan Pembangunan Daerah Melalui Pembangunan IKN. Dan dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Sulawesi Barat Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si. Bertempat, di Ballroom Hotel D’Maleo Mamuju Sulbar. Kamis (1/9/2022).
Turut serta mendampingi Gubernur Sulteng, yakni : Waket DPRD Prov Sulteng Muharram Nurdin, Sekretaris DPRD Prov Sulteng Siti Rachmi Amir Singgi,; S.Sos., M.Si, Kepala Bappeda Sulteng Dr. Ir. Sandra Tobondo,MT, Kadis Perkimtan Sulteng Abdul Haris Karim, Plt. Kadis Cikasda Sulteng Dr. Andi Ruly Djanggola, SE., M.Si, Kadis Kesehatan Sulteng Dr. I Komang Adi Sujendra, Kabag Komunikasi Adiman, SH., M.Si, Kabag Protokol Fauziah, SH.
Pada kesempatan itu, Akmal Malik mengatakan tujuan pertemuan guna mempererat silaturahmi antara pemerintah regional Sulawesi dan Pemerintah Regional Kalimantan, serta momentum meningkatkan koordinasi yang lebih baik demi pemerataan pembangunan daerah dalam mendukung Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN).
“Atas nama Pemprov. Sulbar, saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu Sekalian, khususnya Pak Cudi (Sapaan Akrab Gubernur Sulteng),” Kata Pj Gubernur yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Menurutya, Presiden RI Ir. Joko Widodo telah menetapkan UU nomor 3 tahun 2022 tentang Ibukota Negara. Pengalihan kedudukan, fungsi, dan peran ibu kota negara dari provinsi daerah ibu kota Jakarta ke ibu kota Nusantara yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
Pembangunan IKN merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di pulau Jawa semata.
Pembangunan IKN mendorong wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya provinsi di Kalimatan, tetapi juga Sulawesi untuk segera berbenah.
Salah satu kawasan yang berpotensi maju dengan adanya IKN adalah Sulawesi Barat yang jadi pintu gerbang segitiga menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Timur. kawasan segitiga emas tersebut dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik sektor perdagangan, jasa maupun industri yang menopang di sekitar IKN.
Berdasarkan pendapatnya, Sulawesi Barat punya keuntungan secara geografis karena posisinya coast to coast sangat dekat dan langsung berhadapan dengan IKN di Kaltim sehingga memungkinkan Sulawesi Barat menjadi pintu gerbang ke IKN dari Pulau Sulawesi.
Diakuinya, Sulawesi Barat punya banyak potensi ,namun Sulbar perlu gebrakan yang lebih atraktif dan agresif ke depan.
Ia pun memotivasi para kepala daerah Se- Sulbar dan perangkat daerahnya memiliki filosofi Kapal Sandeq yang menggambarkan integritas, konsistensi, tanggung jawab dan pantang menyerah.
“Kapal Sandeq tidak bergantung pada mesin dan BBM, namun kapal itu dapat berlayar jauh bermodalkan angin,” tambah Adam Malik sembari memberikan motivasi
Pemprov. Sulbar telah melakukan sejumlah persiapan yakni ; mulai dari pembenahan perhubungan, pertanian, pariwisata, dan sektor-sektor lainnya. Kemudian juga pada infrastruktur, yang ada di Sulawesi barat ; Pertama, Terdapat 2 (dua) bandara yaitu ; Bandara Tampa Padang di Kabupaten Mamuju, Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa dan Rencana pembangunan bandara perintis di Kabupaten Polewali Mandar.
“Mulai hari ini, susi air akan melayani rute penerbangan Mamuju – Balikpapan – Palu, hal ini akan memperkuat konektivitas antara IKN dengan Pulau Sulawesi,”tuturnya.
Kedua, beberapa pelabuhan untuk menunjang konektivitas ; Pelabuhan belang-belang di Kabupaten Mamuju, pelabuhan tanjung silopo di kabupaten polewali mandar, pelabuhan palipi di kabupaten majene, pelabuhan budong-budong di kabupaten mamuju tengah, dan pelabuhan pasangkayu di kabupaten pasangkayu.
Ketiga, Pembangunan balai latihan kerja skala besar di mamuju yang dapat menyiapkan tenaga kerja terlatih untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN.
Keempat, Pembangunan infrastruktur pertanian antara lain ; bendungan sekka-sekka di Kabupaten Polewali Mandar dengan luas daerah irigasi 12,585 Ha, bendungan budong-budong di Kabupaten Mamuju Tengah dengan luas daerah irigasi 3.500 Ha yang merupakan salah satu proyek strategis nasional di provinsi sulawesi barat, bendungan kalukku di Kabupaten Mamuju dengan luas daerah irigasi 3.000 Ha yang akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan di IKN.
Kelima, Pembangunan beberapa ruas jalan yang menghubungkan sentra produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dengan outlet antara lain ; ruas salubatu – bonehau – kalumpang – batas luwu utara sepanjang 89,90 km, ruas salutambung – urekang – mambi sepanjang 43,31 km, ruas tabone – nosu – pana sepanjang 54,20 km.
Terpisah, Gubernur H.Rusdy Mastura menyampaikan Pemprov Sulteng berkomitem menjadi daerah penyanggah IKN dan Sulteng memiliki potensi daerah yang paling siap untuk memberikan dukungan terhadap pembangunan mengingat Sulteng letaknya sangat strategis dengan IKN Nusantara.
Tarut hadir : Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga, Kepala BPSDM Kementerian PUPR Dr. Ir. Khalawi Abdul Hamid, Pengurus Bidang VI Prog Rencana Kerja Dr. Ir.Syarif, Para Bupati Se Sulbar, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Asisten 1 Pemprov Kaltim dan pejabat dari Pemprov Sulbar, diantaranya Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris, Inspektur Inspektorat Sulbar Drs. M. Natsir, MM, Ka Bappeda Dr. Junda Maulana, Kaban Kesbangol Sulbar Drs. Herdin Ismail, MM, Kadis PU Sulbar Muh Akhsan.
Sumber : Biro Adm Pimpinan Setda Prov Sulteng.