PEMERINTAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

Gubernur dan Wagub Sulteng Terima Kunjungan Kerja Mendagri RI dalam rangka Monitoring Penanganan Covid-19, Vaksinasi dan Realisasi APBD.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Gubernur H. Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Drs. H. Ma’mun Amir Menerima Kunjungan Kerja Mendagri Tito Karnavian di Kantor Gubernur Sulteng dalam rangka Monitoring Penanganan Covid-19 Vaksinasi dan Realisasi APBD.

Pertemuan tersebut dilaksanakan secara Daring maupun Luring di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. (Jumat, 24/9/21).

Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura dalam laporanya menyampaikan bahwa berkat Koordinasi dan kolaborasi dari semua pihak saat ini, Provinsi Sulawesi Tengah turun ke PPKM Level 3, bahkan dari 13 Kabupaten/Kota terdapat 2 Kabupaten yang masuk kategori PPKM Level 2 yakni, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Morowali. Tuturnya dalam rapat bersama Mendagri.

“Saya selalu menghimbau untuk cepat berpuas diri dan lengah dengan keberhasilan menurunkan Level PPKM dan tren penurunan kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah karena pandemi ini belum berakhir, apalagi dengan ancaman varian baru”. Jelas Rusdy Mastura

Beliau juga melaporkan data terkini perkembangan Covid-19 per tanggal 23 September 2021 yaitu ; Jumlah kasus positif sebanyak 45. 908 dengan kasus aktif sebanyak 1322, jumlah kasus sembuh sebanyak 43. 041 atau 93,75 %, jumlah kasus meninggal sebanyak 1545 atau 3,37 %, jumlah pasien isolasi mandiri sebanyak 1007 dan pasien yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi terpusat sebanyak 315, kondisi BOR rumah sakit 15, 42 %, BOR isolasi terpusat 9 % dan ketersediaan oksigen dalam kondisi yang cukup.

Lanjut, capaian Vaksinasi per Tanggal 21 September 2021 untuk dosis pertama sebanyak 504.485 jiwa atau 23,6 % dan dosis kedua sebanyak 291.942 jiwa atau 13,7 %. dan untuk jumlah Vaksin yang masuk sebanyak 280.195 Vial, dan yang tersisa sebanyak 29.089 Vial.

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian juga menyampaikan bahwa kunci dengan adanya Lock Down adalah semua orang yang berasal dari negara atau daerah luar tidak boleh masuk, semua orang yang berada dalam daerah tidak boleh keluar dan semua orang harus Stay At Home atau tinggal dirumah yang biasanya diambil minimum 14 hari untuk masa inklubasi dari Covid -19. Tuturnya

“Penyakit menular itu terjadi karena adanya interaksi fisik antara orang dengan orang yang lain”. Ucap Mendagri

Beliau juga menambahkan bahwa virus Covid-19 adalah jenis virus yang memiliki selaput lemak yang termasuk virus yang lemah dan sensitif terhadap sinar ultraviolet sehingga dapat dinonaktifkan secara efektif dengan suhu lingkungan mencapai 56 derajat celcius selama 30 menit, pelarut lemak seperti ether, 70 % ethanol, dinsefektan yang mengandung chlorine, asam peroksiasetat dan cloroform.

Lanjut, Adapun strategi terobosan percepatan Vaksinasi yakni ; (1) Menentukan daerah zona resiko tinggi, sedang dan rendah sampai pada tingkat RT. (2) menentukan target penerima vaksin : lansia, komorbid, para pekerja dengan mobilitas tinggi seperti ; pedagang pasar, ojek online DLL, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat sebagai trigger. (3) lokasi palaksanaan vaksin menggunakan tempat-tempat yang biasa digunakan masyarakat untuk berkumpul dan mudah dijangkau seperti memanfaatkan gedung serba guna desa, balai pertemuan, fasilitas TNI, fasilitas Polri, fasilitas kesehatan pemerintah atau swasta dan Gor Stadion untuk tempat Vaksinasi. (4) pengaturan teknik pelaksanaan Vaksin misalnya ; pengaturan flow, tempat, waktu dan jarak agar tidak terjadi kerumunan.

“Belajar dari stengah tahun ini, penanganan pandemi Covid-19 titik nya pada satu poin yakni, bagaimana mengendalikan pandemi dan menyelamatkan ekonomi”. Jelas Tito Karnavian pada pertemuan tersebut.

Turut hadir : Staf Khusus Kemendagri, Dirjen Polpum, Pj. Sekda, Bupati/Wali Kota, Ketua DPRD, Unsur Forkompimda se-Sulawesi Tengah.

Sumber : Humas DKIPS Provinsi Sulteng.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *